pelor pertama
Ku lihat kita semakin merunduk
di bawah selangkangan nya
tak kuasa menahan haus menelan ludah
menjilati peluh keringat seperti binatang
Jika dia bilang cepat!
kita datang dengan sempoyongan
mengangguk seperti kacung
di pecut, di tendang di siram dengan air kencing nya
bekerja siang dan malam hanya merebutkan garam
Yang lebih menyakitkan lagi:
kita semakin di perah seperti sapi
di atas punggung tanah kita sendiri
kita seperti buih di permukaan laut
terombang-ambing lalu mati
Jika batu dan bambu di beri mata dan mulut
maka dia akan menangis sekeras mungkin
gembala akan bingung
saat hewan ternak nya lari ketakutan
sebab hidup di dunia bakseperti berjalan menuju neraka
Seorang kake menangis dalam sekarat nya
badan nya sangat kurus
tetapi masih dia acung kan tangan nya tinggi-tinggi
“Suatu saat akan adaa
cucu ku, yang akan mengawali kata perlawan
dan dia akan berkata sambil menancapkan tombak nya
dalam punggung bumi":
“Siapa kah mereka yang melukai negri ku
maka aku akan jadi tameng nya
dan akan aku selip kan dalam tekat ku
hingga titik darah penghabisan”
@setajam_pena (banjarmasin 8 juli 2019)
Komentar
Posting Komentar