Tarian kematian
Di punggung bumi
belulang moyang kami berkubur:
Adalah tempat ku berkaca
Menjawab pertanyaan si enggang
Dengan bangkai-bangkai dunia
Yang mati meneguk wisa ke pembuluh raga
Di punggung bumi belulang moyang kami berkubur:
Adalah tangis wajah ibu bumi
Menahan perih akibat luka
Dan darah mengalir
diantara tanah-tanah yang rekah
Di punggung bumi belulang moyang kami berkubur:
Aku mandikan sebilah Mandau
Dengan darah Bersama mantra dan doa
Untuk menjawab pertanyaan mu
Duhai mereka yang akan menjadi bangkai berikut nya
Di punggung bumi belulang moyang kami berkubur:
Tempat mu berjumpa dengan kematian
Darah mu akan tumpah mengalir di antara akar-akar pepohonan
Tubuh mu akan menanting mangkuk berisikan darah dan air mata
“Wanang aliku darah dika
Wanang aliku sumangat dika”
Oooo
“Ku ilayakan sabilah Mandau sakilan tumatan gulu andika
Ku susup darah matan bumbunan dayam
Ing kata’an ing kalimah”
Akan ku nikmati darah yang mengalir dari batang leher mu
Aku akan menari dalam kematian mu
Berpesta pora dengan darah dan tubuhmu
Akibat pohon-pohon yang kau papah
Dan sungai mengalirkan darah
@setajam_pena (Banjarmasin 17 juli 2019)
Komentar
Posting Komentar